FILSAFAT LOGIKA
Filsafat merupakan karya manusia tentang hakekat sesuatu.
manusia Akal Cinta (pengetahuan),Rasa(seni),Karsa(etika/kepribadian).
Budi
Mannusia sejak lahir dilengkapi alat perlengkapan sempurna,yaitu:
Raga
Rasa
Rasio
Pada hakekatnya filsafat mencari kebenaran dan hukum mencari keadilan.
Filsafat merupakan hasil pemikiran manusia tentang tempat sesuatu di alam semesta & hubungan sesuatu tadi dengan isi alam lainnya selalu berfikir tidak pernah berhenti.
Jadi objek filsafat dapat terjadi berbagai hal dimana saja,dari peninjauan tingkah laku manusia,munculnya filsafat etika-moral,kemudian dari filsafat seni munculah estotika.
Dari kebenaran cara berfikir manusia menghasilkan ffilsafat logika. Kemudian berkembang dan mencapai tujuan hidup,munculah filsafat negara,hukum,politik dan ekonomi dll.
Filsafat di Indonesia adalah kebenaran berfikir,sebab manusia dalam memutuskan hasil tindakannya berlaku seperti hakim.
LOGIKA & MANUSIA
Tugas logika.
Tau itu bukan alat,bukan daya seperti mata & telinga,tau itu adalah tindakan manusia yang berakhir disebut pengetahuan,sedangkan alat/daya disebut akal (fikiran budi manusia) atau disebut juga berfikir,berfikir ternyata tidak mudah,orang yang salah berfikir bukan pengetahuannya yang salah tetapi fikirannya yang bengkok tidak lurus.
Tuhan ada karena manusia,langit,bumi dll pasti ada yang menciptakan tapi tuhan tidak bisa dibuktikan adanya.tugas logika itu memberikan penerangan bagaimana orang seharusnya berfikir atau logika lebih mengutamakan tekhnik berfikir.
Objek logika = oleh karena yang berfikir itu manusia maka harus dikatakan bahwa lapangan penyelidikan logika ialah manusia itu sendiri disoroti dari budinya atau akalnya.
LOGIKA & BAHASA
Pengakuan itu akan nampak kalau dicetuskan dengan sebuah kata-kata walaupun merupakan hal penting & kata-kata merupakan alat pergaulan yang baik.
Tugas logika untuk menyelidiki bahasa karena bahasa merupakan alat cerminan untuk berfikir. Meneropong berfikir manusia & mencoba memberi penerangan bagaimana manusia bisa berfikir seharusnya & berfikir lurus & semestinya. Semua ini dibuat atas dasar beerfikir manusialaksana berfikir.
PEMBATASAN
Tidak semua pengertian sama jelasnya kecuali dalam ilmu pasti (banyak yang sudah jelas) misalnya bilangan. Tetappi dalam pengetahuan lainnya ataupun dalam praktek hidup sehari-hari tidak sejelas itu misalnya pengertian tinggi dan rendah, sangat membingungkan dalam prakte kehidupan sehari-hari.
Contoh;” sebuah pohon yang tingginya 50m dikatakan tinggi tetapi bukit yg tingginya 250m dikatakan rendah”. Sebetulnya jelas tidaknya pengertian itu sendiri melainkan dari yang mengerti.
Contoh:” seperti pengertian segi tigacukup jelas bagi yang ahli hukum tapi bagi orang sd/orang awam segi tiga belum di mengerti’.Munculnya salah paham ini tergantung pada yang mengertikansehingga pengertian demokrasi tidak salah dalam pembicaraan agar tidak terjadi kesalahan tafsiran mengenai munculnya kata yang menunjuk pada pengertian,disini perlu adanya pembatasan.pembatasan disinidi sebut juga definisi,membuat definisi tidak mudah dan definisi tidak menjamin orang yang membaca dan mendengar sebuah definisi mengerti maksudnya.jadi dengan adanya definisi itu masih ada penjelasan lagi.
Macam-Macam Pembatasan
1.Pembatasan Nominal
Pembatasan Nominal adalah penerungan nama yang biasanya di pinjam dari bahasa asing contoh : “FILSAFAT yaitu bahasa dari YUNANI yang artinya FILO : CINTA dan SOPHIA : KEBIJAKSANAAN serta bahasa lainnya yaitu LOCOMOTIF yang artinya LOCOS : TEMPAT dan MOVIO : BERGERAK”.
2. Pembatasan Real
Pembatasan Real adalah pembatasan yang mendekati realitas contoh : “Memberikan penjelasan yang jelas” kepastian dalam filsafat kuno ada aturan membuat definisi,yang di definisikan harus bisa di balik.
Contoh : “Segitiga adalah bidang yang dibatasi oleh garis 3”
Kata yang menunjuk pengertian yang harus didefinisikan tidak boleh diulangi dalam definisi contoh : ”Logika adalah soal yang mempelajari bilangan-bilangan” definisi tidak boleh menggunakan kata yang searti : pengertian tersebut disebut (TAUTOLOGI) definisi jangan berupa bentuk ingkar misalnya manusia bukan adalah bukan tumbuh-tumbuhan .
Definisi harus menggunakan kata-kata yang jelas artinya, karena kalau ada definisi yang tidak jelas, maka harus di definisikan lagi sampai jelas dan terang maksudnya.
Dasar-dasar Berfikir
1.Keyakinan
Manusia yang mempunyai pengetahuan mengakui adanya hubungan antara satu sama lainnya. Hubungan itu di cetuskan dalam kata-kata maupun bahasa itu yang disebut (pendapat) sehingga orang lain mulai berfikir (aksioma berfikir) tiap-tiap pendapat itu berdasarkan sikap mental subjek yang tau itu, sehingga pendapat lain dianggap tidak mungkin/tidak benar. Bahwa keyakinan tadi tidak mutlak, ada alasan-alasan keliru dalam dirinya sehingga pendapat orang lain dianggap benar, dan pendapat sendiri dianggap keliru, yang ternyata dulunya keliru, sekarang menjadi keyakinan baru (ini disebut pembentukan keyakinan) keyakinan bisa keliru karena adanya indra keliru tetapi dapat dibetulkan walaupun keyakinannya tidak berubah keyakinannya terdahulu. Keyakinan mencerminkan, sikap manusia yang tahu yang dilayani kesungguhannya atas kebenarannya.
2.Kepastian
Jika orang mempunyai keyakinan, maka akan merasa pasti akan pengetahuannya sehingga itu mempunyai kepastian, namun kepastianini tidak samua pastinya, pastinya hanya dapat dilakukan dalam ilmu pasti. Lain halnya dengan hal yang konkrit misal panas ada, namun dalam kepastian halnya yang abstrak mungkin ada, harus diketahui dulu dasarnya.
3.Kesungguhan
1.Pengetahuan itu dasarnya positif, kepositifan ternyata juga ada pada keyakinan, keyakinan itu merupakan dasar pemikiran keyakinan akan mengakibatkan munculnya keyakinan dan kepastian akan menimbulkan kesungguhan disebut realita.
2.Macam-macam kesungguhan.
1).Kesungguhan yang disebut konkrit,haal-hal dengan segala sifatnya berupa dunia yang kita amati (DUNIA PENGAMATAN) ada juga hal-hal yang kita alami di dalam FISIGLE kita.
2).Kesungguhan yang merupakan hasil p emikiran,bukan lagi hal-hal yang sesungguhnya melainkan hanya suatu sifat yang di pandang oleh manusia (DUNIA ABSTRAK) agak aneh disebut kesungguhan walaupun bukan hal-hal yang sesungguhnya. Kesungguhan yang sebenarnnya ialah kesungguhan yang bersifat konkrit,sifat ini sungguh ada pada dunia realitas,bagaimana terjadinya dan bagaimana manusia menghubungkannya,adapun yang konkrit itu merupakan hukum & sekaligus menempelkan hukum berfikir yang menjadi objek berfikir di manusia,harus sejalan dengan hukum,kesungguhan (BUDI ITU TINDAKANNYA BERFIKIR ITU REALITANYA).
Jika budi bertindak sungguh-sungguh harus mentaati hukum kesungguhan.barang siapa berfikir menurut hukum kesungguhan maka berfikir lurus lah dia . barang siapa dalam fikirannya menyimpang dari hukum kesungguhan maka ada penyelewengannya dalam fikirannya,berfikir menurut kesungguhanyang menjadi OBJEK disebut OBJECKTIF
Filsafat merupakan karya manusia tentang hakekat sesuatu.
manusia Akal Cinta (pengetahuan),Rasa(seni),Karsa(etika/kepribadian).
Budi
Mannusia sejak lahir dilengkapi alat perlengkapan sempurna,yaitu:
Raga
Rasa
Rasio
Pada hakekatnya filsafat mencari kebenaran dan hukum mencari keadilan.
Filsafat merupakan hasil pemikiran manusia tentang tempat sesuatu di alam semesta & hubungan sesuatu tadi dengan isi alam lainnya selalu berfikir tidak pernah berhenti.
Jadi objek filsafat dapat terjadi berbagai hal dimana saja,dari peninjauan tingkah laku manusia,munculnya filsafat etika-moral,kemudian dari filsafat seni munculah estotika.
Dari kebenaran cara berfikir manusia menghasilkan ffilsafat logika. Kemudian berkembang dan mencapai tujuan hidup,munculah filsafat negara,hukum,politik dan ekonomi dll.
Filsafat di Indonesia adalah kebenaran berfikir,sebab manusia dalam memutuskan hasil tindakannya berlaku seperti hakim.
LOGIKA & MANUSIA
Tugas logika.
Tau itu bukan alat,bukan daya seperti mata & telinga,tau itu adalah tindakan manusia yang berakhir disebut pengetahuan,sedangkan alat/daya disebut akal (fikiran budi manusia) atau disebut juga berfikir,berfikir ternyata tidak mudah,orang yang salah berfikir bukan pengetahuannya yang salah tetapi fikirannya yang bengkok tidak lurus.
Tuhan ada karena manusia,langit,bumi dll pasti ada yang menciptakan tapi tuhan tidak bisa dibuktikan adanya.tugas logika itu memberikan penerangan bagaimana orang seharusnya berfikir atau logika lebih mengutamakan tekhnik berfikir.
Objek logika = oleh karena yang berfikir itu manusia maka harus dikatakan bahwa lapangan penyelidikan logika ialah manusia itu sendiri disoroti dari budinya atau akalnya.
LOGIKA & BAHASA
Pengakuan itu akan nampak kalau dicetuskan dengan sebuah kata-kata walaupun merupakan hal penting & kata-kata merupakan alat pergaulan yang baik.
Tugas logika untuk menyelidiki bahasa karena bahasa merupakan alat cerminan untuk berfikir. Meneropong berfikir manusia & mencoba memberi penerangan bagaimana manusia bisa berfikir seharusnya & berfikir lurus & semestinya. Semua ini dibuat atas dasar beerfikir manusialaksana berfikir.
PEMBATASAN
Tidak semua pengertian sama jelasnya kecuali dalam ilmu pasti (banyak yang sudah jelas) misalnya bilangan. Tetappi dalam pengetahuan lainnya ataupun dalam praktek hidup sehari-hari tidak sejelas itu misalnya pengertian tinggi dan rendah, sangat membingungkan dalam prakte kehidupan sehari-hari.
Contoh;” sebuah pohon yang tingginya 50m dikatakan tinggi tetapi bukit yg tingginya 250m dikatakan rendah”. Sebetulnya jelas tidaknya pengertian itu sendiri melainkan dari yang mengerti.
Contoh:” seperti pengertian segi tigacukup jelas bagi yang ahli hukum tapi bagi orang sd/orang awam segi tiga belum di mengerti’.Munculnya salah paham ini tergantung pada yang mengertikansehingga pengertian demokrasi tidak salah dalam pembicaraan agar tidak terjadi kesalahan tafsiran mengenai munculnya kata yang menunjuk pada pengertian,disini perlu adanya pembatasan.pembatasan disinidi sebut juga definisi,membuat definisi tidak mudah dan definisi tidak menjamin orang yang membaca dan mendengar sebuah definisi mengerti maksudnya.jadi dengan adanya definisi itu masih ada penjelasan lagi.
Macam-Macam Pembatasan
1.Pembatasan Nominal
Pembatasan Nominal adalah penerungan nama yang biasanya di pinjam dari bahasa asing contoh : “FILSAFAT yaitu bahasa dari YUNANI yang artinya FILO : CINTA dan SOPHIA : KEBIJAKSANAAN serta bahasa lainnya yaitu LOCOMOTIF yang artinya LOCOS : TEMPAT dan MOVIO : BERGERAK”.
2. Pembatasan Real
Pembatasan Real adalah pembatasan yang mendekati realitas contoh : “Memberikan penjelasan yang jelas” kepastian dalam filsafat kuno ada aturan membuat definisi,yang di definisikan harus bisa di balik.
Contoh : “Segitiga adalah bidang yang dibatasi oleh garis 3”
Kata yang menunjuk pengertian yang harus didefinisikan tidak boleh diulangi dalam definisi contoh : ”Logika adalah soal yang mempelajari bilangan-bilangan” definisi tidak boleh menggunakan kata yang searti : pengertian tersebut disebut (TAUTOLOGI) definisi jangan berupa bentuk ingkar misalnya manusia bukan adalah bukan tumbuh-tumbuhan .
Definisi harus menggunakan kata-kata yang jelas artinya, karena kalau ada definisi yang tidak jelas, maka harus di definisikan lagi sampai jelas dan terang maksudnya.
Dasar-dasar Berfikir
1.Keyakinan
Manusia yang mempunyai pengetahuan mengakui adanya hubungan antara satu sama lainnya. Hubungan itu di cetuskan dalam kata-kata maupun bahasa itu yang disebut (pendapat) sehingga orang lain mulai berfikir (aksioma berfikir) tiap-tiap pendapat itu berdasarkan sikap mental subjek yang tau itu, sehingga pendapat lain dianggap tidak mungkin/tidak benar. Bahwa keyakinan tadi tidak mutlak, ada alasan-alasan keliru dalam dirinya sehingga pendapat orang lain dianggap benar, dan pendapat sendiri dianggap keliru, yang ternyata dulunya keliru, sekarang menjadi keyakinan baru (ini disebut pembentukan keyakinan) keyakinan bisa keliru karena adanya indra keliru tetapi dapat dibetulkan walaupun keyakinannya tidak berubah keyakinannya terdahulu. Keyakinan mencerminkan, sikap manusia yang tahu yang dilayani kesungguhannya atas kebenarannya.
2.Kepastian
Jika orang mempunyai keyakinan, maka akan merasa pasti akan pengetahuannya sehingga itu mempunyai kepastian, namun kepastianini tidak samua pastinya, pastinya hanya dapat dilakukan dalam ilmu pasti. Lain halnya dengan hal yang konkrit misal panas ada, namun dalam kepastian halnya yang abstrak mungkin ada, harus diketahui dulu dasarnya.
3.Kesungguhan
1.Pengetahuan itu dasarnya positif, kepositifan ternyata juga ada pada keyakinan, keyakinan itu merupakan dasar pemikiran keyakinan akan mengakibatkan munculnya keyakinan dan kepastian akan menimbulkan kesungguhan disebut realita.
2.Macam-macam kesungguhan.
1).Kesungguhan yang disebut konkrit,haal-hal dengan segala sifatnya berupa dunia yang kita amati (DUNIA PENGAMATAN) ada juga hal-hal yang kita alami di dalam FISIGLE kita.
2).Kesungguhan yang merupakan hasil p emikiran,bukan lagi hal-hal yang sesungguhnya melainkan hanya suatu sifat yang di pandang oleh manusia (DUNIA ABSTRAK) agak aneh disebut kesungguhan walaupun bukan hal-hal yang sesungguhnya. Kesungguhan yang sebenarnnya ialah kesungguhan yang bersifat konkrit,sifat ini sungguh ada pada dunia realitas,bagaimana terjadinya dan bagaimana manusia menghubungkannya,adapun yang konkrit itu merupakan hukum & sekaligus menempelkan hukum berfikir yang menjadi objek berfikir di manusia,harus sejalan dengan hukum,kesungguhan (BUDI ITU TINDAKANNYA BERFIKIR ITU REALITANYA).
Jika budi bertindak sungguh-sungguh harus mentaati hukum kesungguhan.barang siapa berfikir menurut hukum kesungguhan maka berfikir lurus lah dia . barang siapa dalam fikirannya menyimpang dari hukum kesungguhan maka ada penyelewengannya dalam fikirannya,berfikir menurut kesungguhanyang menjadi OBJEK disebut OBJECKTIF
No comments:
Post a Comment